Satu Kisah Dengan Dua Sudut Pandang Berbeda
Satu Kisah Dengan Dua Sudut
Pandang Berbeda
Seorang penulis buku terkenal
duduk di ruang kerjanya... dia mengambil penanya... dan mulai menulis :
"Tahun lalu... saya harus
dioperasi untuk mengeluarkan batu empedu. Saya harus terbaring cukup lama di
ranjang....
Di tahun yang sama, saya berusia
59 tahun dan memasuki usia pensiun..., keluar dari pekerjaan di perusahaan yang
begitu saya senangi... saya harus tinggalkan pekerjaan yang sudah saya tekuni
selama 32 tahun...
Di tahun itu juga saya
ditinggalkan ayah yang tercinta...
Kemudian... masih di tahun yang
sama, anak saya gagal di ujian akhir kedokteran, karena kecelakaan mobil. Biaya
bengkel akibat kerusakan mobil adalah puncak kesialan di tahun lalu..."
Di bagian akhir dia menulis:
"Sungguh... tahun yang
sangat BURUK!"
Istri sang penulis masuk ke
ruangan dan mendapati suaminya yang sedang sedih dan termenung... Dari
belakang, sang istri melihat tulisan sang suami. Perlahan-lahan ia mundur dan
keluar dari ruangan...
15 menit kemudian dia masuk lagi
dan meletakkan sebuah kertas berisi tulisan sebagai berikut :
"Tahun lalu... akhirnya
suami saya berhasil menyingkirkan kantong empedunya yang selama bertahun-tahun
membuat perutnya sakit...
Di tahun itu juga... saya
bersyukur, suami bisa PENSIUN dengan kondisi sehat dan bahagia. Saya bersyukur
kepada TUHAN, dia sudah diberikan kesempatan berkarya dan berpenghasilan selama
32 tahun untuk menghidupi keluarga kami
Sekarang, suami saya bisa
menggunakan waktunya lebih banyak untuk menulis, yang merupakan hobinya sejak
dulu...
Pada tahun yang sama..., mertua
saya yang berusia 95 tahun... tanpa sakit apa-apa telah meninggal dengan damai
dan bahagia....
Dan masih di tahun yang sama
pula...TUHAN telah melindungi anak saya dari kecelakaan yang hebat... Mobil
kami memang RUSAK berat akibat kecelakaan tersebut..., tetapi anak saya selamat
tanpa CACAT sedikit pun..."
Pada kalimat terakhir istrinya
menulis :
"Tahun lalu.... adalah tahun
yang penuh BERKAH yang luar biasa dari TUHAN. dan kami lalui dengan penuh rasa
takjub dan syukur..."
Sang penulis tersenyum haru
membacanya..., dan menyadari bahwa: Sudut Pandang berbeda melahirkan Perspektif
yang berbeda.
Di dalam hidup ini kita harus
MENGERTI bahwa bukan KEBAHAGIAAN yang membuat kita BERSYUKUR Namun rasa
SYUKURLAH yang akan membuat kita BAHAGIA....
Mari kita BERLATIH melihat suatu
peristiwa dari sudut pandang POSITIF buka pikiran seluas-luasnya...
Komentar
Posting Komentar